Saturday, February 19, 2011

Ada dua pilihan terbentang....

UNTUKMU WANITA
Apabila kamu berkawan dengan lelaki, ingatlah ada dua pilihan terbentang..............; 

PERTAMA...
kamu jadi seperti KELAPA...
mudah diperoleh..
diparut...diperah..
dan diambil santannya...
lepas itu hampasnya dibuang...

KEDUA...
Kamu menjadi sebutir MUTIARA..
berada di dasar lautan...
tersimpan rapi..
dilindungi kulit...
bukan senang nak lihat..
apa lagi mendapatkannya..
hanya orang yang bertuah ...
berusaha menyelami dasar lautan...
dapat memperolehnya..
harganya mahal sekali..
dan ia akan tersimpan selamanya..
jadi..
kamu pilihlah sama ada hendak menjadi KELAPA ataupun MUTIARA..

di sebalik SANTAN..
menjadi penyedap makanan..
diperah segala kenikmatan..
dengan mudah jatuh menjadi titisan..
akhirnya habis kari dimakan..
pulut panggang sisi habis ditelan..
dan SANTAN hilang tak jadi ingatan.. 
yang terasa lazat hanya kari dan pulut panggang..
orang tak kenang jasa SANTAN..

MUTIARA...
tertanam di dasar paling dalam...
sukar andai mengharap jadi perhatian..
kerana MUTIARA dilindungi oleh cengkerang yang menghadangnya dari ancaman musuh..
namun kiranya ditemui insan..
akan menjadi PERMATA HIASAN..
terletak tinggi di cincin idaman..
atau di leher nan jinjang..
atau di lengan menawan..
makin lama MUTIARA tertanam..
makin tinggi nilainya..

oleh itu...
pilihlah sendiri...
menjadi SANTAN..
mudah jadi perhatian..
tapi hanya sebentar jadi santapan...
kemudian hilang segala nikmat dan pujian..
menjadi MUTIARA..
sukar ditemukan..
namun bila dihias indah gadis rupawan..
hilang ia..
tangisan mengiringi zaman..

fOOtnOte:...mANaKah jaDik piLiHAn kita?? pikir2 kanLah....

Selawat Nabi s.a.w............

Monday, February 7, 2011

kita adalah PEMIMPIN????

...BISMILLAHIRRAHMANNIRRAHIM...

“Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawabkan atas apa yang ia pimpin”. (Mutafaq ‘alaih)
Dari hadits ini kita tahu, bahwa setiap kita adalah seorang pemimpin, minimal untuk diri-diri kita sendiri. Dan dalam sisi pandang syariat segala tindakan akan dimintai pertanggungjawaban.
Hidup ini adalah amanah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Merasa kalah dalam hidup hanya karena kekurangan diri hingga putus asa, bisa jadi merupakan bentuk menyia-nyiakan amanah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Salah satu bentuk bertanggung jawab terhadap hidup ini adalah berusaha untuk menumbuhkan kemauan diri kita sendiri dan terus menggali potensi yang ada dalam diri kita. Dengan adanya kemauan, kita akan tahu apa yang bisa kita kembangkan dan hikmah apa yang bisa kita ambil dari kekurangan diri kita.
Tidak ada lagi waktu yang sekadar untuk berbuat sia-sia. Hidup kita terbatas, jika kamu ingin maju, maka majulah. Tapi perlu kita ingat, kemajuan diri kita tidak boleh dicapai dengan jalan pintas! Kita tidak boleh menghalalkan segala cara.
Awalilah dengan niat untuk beribadah kepada Allah. Dari sinilah, segala yang kita kerjakan akan mendapatk barokah.
Barakallahu fiikum...